Thursday, July 24, 2014

Bila Tuhan Mengujimu

Terkadang di dalam hidupmu,
pencobaan berat menimpa,
menghancurkan hidupmu,
meremukkan hatimu,
namun ingatlah.

Dia Tuhan,
tak akan pernah memberi pencobaan,
dan ujian melebihi kekuatan yang kau punya,
hendaklah bersyukur Dia melakukan semua karena cinta,
supaya kau beroleh hikmat dan jadi sempurna s’perti Dia.

Apabila Tuhan mengujimu,
karena Dia menyayangimu,
laksana seorang bapa yang mendidik anaknya
karena cintanya...


Aku suka banget ama lagu ini. Tiap kali ada masalah paling suka banget dengerin lagu ini. :)
Lirik dalam lagu ini bener2 menguatkan buat menghadapi masalah yg ada. Walopun masalah belom selesai, tapi dengan dengerin lagu ini ada rasa damai sejahtera dan kekuatan yang baru.

Yaa.. memang, hidup ini adalah ujian dan pencobaan..
Kalo ga mengalami ujian dan pencobaan berarti nggak hidup alias mati..

Setiap orang pasti menghadapi ujian dan pencobaan..
Respon pertama yang biasa muncul adalah "Kenapa ini terjadi dalam hidupku??"
Ya, pasti kita bertanya2 kenapa sih harus mengalami ini dan itu..
Ada perasaan bingung, sedih, kecewa, takut dan tak menentu..
Bahkan ada yang sampai stress dan depresi hingga memilih mengakhiri hidup.. ;(

Kita merasa tak sanggup lagi menghadapi ujian dan pencobaan di depan mata..

Dalam 1 Korintus 10 : 13 dikatakan bahwa :

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Pencobaan yang kita hadapi adalah pencobaan biasa. 
Apa maksudnya? Pencobaan yang kita hadapi adalah pencobaan yang biasa dihadapi manusia. Artinya semua orang pernah mengalami pencobaan yang sama. Nggak hanya diri kita aja yang menghadapinya, tapi orang lain juga pernah mengalaminya.
Contohnya kaya permasalahan ekonomi, sakit penyakit, pekerjaan, pasangan hidup, dll. Semua orang mengalami pencobaan atau permasalahan yang sama..

Pencobaan yang kita hadapi nggak melebihi kekuatan manusia.
Nggak ada satupun pencobaan yang ga bisa kita tanggung dan lewati karena Tuhan ga akan memberi pencobaan yang melebihi kekuatan kita.
Tuhan udah tau batas kekuatan kita dan Dia memberikan pencobaan sesuai dengan batas kemampuan kita. Jadi kita pasti sanggup menghadapi pencobaan itu.
Kita pasti sanggup menghadapi pencobaan bersama dengan Tuhan. Kalo kita nggak mengandalkan kekuatan Tuhan, jelas dapat dipastikan kita nggak akan sanggup menghadapinya. Tetapi kalo kita sungguh2 mengandalkan dan bergantung sama Tuhan, pasti kita sanggup menghadapinya. :)

Tuhan memberikan jalan keluar.
Selalu ada jalan keluar buat setiap pencobaan yang kita hadapi. Seberat apapun, sesulit apapun pencobaannya, Tuhan pasti kasi jalan keluar. Tinggal kita yang harus peka sama pimpinan Tuhan. :)


Dan yang pasti Tuhan ga pernah bermaksud jahat dan berusaha mencelakakan kita dengan pencobaan yang kita hadapin. Justru dengan Dia mengijinkan kita mengalami suatu pencobaan, Dia ingin membentuk kita jadi makin dewasa.

Seperti seorang bapa yang mendidik anaknya, Bapa di sorga juga mendidik kita anak2 - Nya.
Dia teramat menyayangi kita sehingga mendidik kita supaya nggak menjadi anak2 gampang, anak2 yang mudah terombang ambing arus dunia. Dia pengen kita jadi anak yang terlatih dan menjadi pelaku Firman Tuhan. :)


Jadi, belajar mengubah pola pikir kita ketika menghadapi pencobaan.

"Tuhan, apa yang Engkau ingin ajarkan padaku melalui kejadian ini?"

Dengan memiliki pola pikir ini, maka kita tidak akan mudah putus asa ketika menghadapi pencobaan.
Karena kita tau kalo Tuhan pengen kita belajar sesuatu dari kejadian tersebut :)

Selamat dibentuk dan makin serupa dengan Kristus :)




Tuesday, May 6, 2014

Children Learn What They Live

BY DOROTHY LAW NOLTE

If a child lives with criticism,
He learns to condemn.

If a child lives with hostility,
He learns to fight.

If a child lives with ridicule,
He learns to be shy.

If a child lives with shame,
He learns to feel guilty.

If a child lives with tolerance,
He learns to be patient.

If a child lives with encouragement,
He learns confidence.

If a child lives with praise,
He learns to appreciate.

If a child lives with fairness,
He learns justice.

If a child lives with security,
He learns to have faith.

If a child lives with approval,
He learns to like himself.

If a child lives with acceptance and friendship,
He learns to find love in the world.

Friday, May 2, 2014

The Best Moment In My Life

Saat yang paling indah dalam hidup saya adalah ketika saya menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Saya menerima Kristus saat berada di kelas 3 SMP. Sebelum menerima Kristus, saya hidup dalam dosa. Mencontek, berbohong, marah, dendam adalah hal - hal yang biasa saya lakukan. Dan satu lagi, saya paling takut mati. Ketika itu ada isu kalau pulau Jawa akan terbelah jadi dua dan tenggelam. Saya mulai berpikir kalau dunia ini akan hancur nantinya, saya akan kemana? Ke sorga atau ke neraka? Pikiran – pikiran itu terus menghantui saya dari hari ke hari. Saya takut sekali mati.

Sampai suatu ketika ada pembimbing rohani yang mengajak saya bertemu.
Dia membagikan berita keselamatan.
Dia menceritakan bahwa semua orang telah hidup dalam dosa (Roma 3:23),
semua manusia harus dihukum karena dosa yang telah dilakukan (Roma 6:23)
dan tidak ada satupun usaha manusia yang berhasil untuk menyelamatkan dirinya (Efesus 2:8,9)
Tetapi, karena Allah sungguh mengasihi dunia ini, Ia mau mati menggantikan kita (Yoh 3:16, 1 Pet 3:18).
Allah telah menyediakan jalan keselamatan,
tetapi hanya orang – orang yang mau percaya dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat akan diselamatkan.

Saya diajak untuk menerima Tuhan Yesus secara pribadi. Saya mau menerima Tuhan Yesus untuk masuk dalam hati saya. Pembimbing saya mengajak untuk berdoa menerima Tuhan Yesus.
Begini isinya :
“Tuhan saya mengakui bahwa saya adalah orang berdosa dan harus menanggung hukuman dosa. Saya tidak dapat menyelamatkan diri sendiri. Saya bersyukur karena Tuhan Yesus Kristus mau menggantikan dan menebus dosa – dosa saya. Saya mau menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya. Saya mau bertobat, meninggalkan dosa – dosa saya dan mau hidup baru bagi Tuhan. Amin.”

Begitulah kira – kira isi doa yang saya panjatkan dengan bimbingan pembimbing rohani saya (yang sekarang menjadi kakak rohani). Setelah berdoa, dia berkata bahwa ketika sudah percaya dan menerima Tuhan Yesus, kita mendapat janji – janji Allah yaitu mendapat hidup yang kekal, tidak turut dihukum dan sudah pindah dari maut ke dalam hidup (Yoh 5 : 24-25).
Dan satu lagi, kita adalah anak – anak Allah (Yoh 1 : 12). Pengorbanan Kristus itu sempurna, sekali untuk selamanya. Kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik, kesalehan, baptis, dll. Hanya dengan sungguh – sungguh percaya dan menerima Kristus secara pribadi dan tidak bisa diwakilkan.


    Setelah menerima Kristus, banyak perbedaan yang saya alami. Saya memiliki damai sejahtera dan tidak lagi takut pada kematian karena saya tahu bahwa saya memiliki hidup yang kekal. Yang dulunya tidak ada keinginan untuk membaca Firman Tuhan, menjadi memiliki kerinduan untuk membaca Firman Tuhan. Dulu dengan mudah melakukan perbuatan dosa, menjadi tidak suka dengan dosa dan ingin hidup menyenangkan Tuhan. Tetapi hidup saya tidak serta merta sempurna dan tidak berbuat dosa sama sekali. Saya juga berjuang untuk hidup kudus dan meninggalkan dosa – dosa lama yang biasa saya lakukan. Allah terus membentuk, mengajar dan membimbing hidup saya semakin serupa dengan Kristus. Ia membentuk saya melalui banyak peristiwa yang saya alami. Banyak pengalaman – pengalaman yang saya miliki bersama Tuhan dan itu membuat saya semakin mengenal siapa Allah yang saya sembah.


    Satu hal yang paling saya rindukan adalah saya ingin didapati setia ketika Tuhan memanggil saya pulang. Sungguh indah ketika Tuhan berkata “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25 : 21) =)



Gabriella Rika Agustina

October 24, 2011

I Am The God That Healeth Thee

I am the God that healeth thee
I am the Lord your Healer
I sent My Word
and I healed your disease
I am the Lord your Healer

You are the God
That healeth me
You are the Lord my Healer
You sent Your Word
and You healed my disease
You are the Lord my Healer

I Will Sing

This is one of my favorite song by Don Moen ^^

-I WILL SING-

Lord, You seem so far away
A million miles or more, it feels today
And though I haven't lost my faith
I must confess right now
That it's hard for me to pray

Lord it's hard for me to see all the thoughts
And plans You have for me, yes it is
But I will put my trust in You
Lord we made Your die to set me free
Oh thank God You did

But I don't know what to say
And I don't know where to start
But as You give the grace
With all that's in my heart

I will sing, yes, I will praise, even in my darkest hour
Through the sorrow and the pain
I will sing, I will praise, lift my hands to honor You
Because Your word is true, I will sing

Tuesday, April 29, 2014

Pemenang Kehidupan

Suatu hari, dua orang sahabat pergi ke toko buku utk membeli buku dan majalah. Pelayan Toko tsb  ternyata melayani dgn buruk. Mukanya pun cemberut. Salah seorang diantaranya jelas jengkel menerima layanan seperti itu. Yang mengherankan, sahabatnya tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kpd pelayan itu.

Lantas temannya bertanya kpd sahabatnya, “Hei kenapa kamu bersikap sopan kpd pelayan yg menyebalkan itu ? Sahabatnya menjawab, Lho, kenapa aku hrs mengizinkan dia menentukan caraku dlm bertindak ? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bkn orang lain.

Tapi dia melayani kita dgn buruk sekali, bantah temannya. Ia masih merasa jengkel. Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tdk sopan, melayani dgn buruk, dan lainnya, toh itu gak ada kaitannya dgn kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Pdhal kitalah yg bertanggung jawab atas diri sendiri.

”Sering kali perilaku kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Kalau mereka melakukan hal yg buruk, kita akan membalasnya dgn hal yg lebih buruk lagi.
Jika dia tdk sopan, kita bisa lebih tdk sopan. Kalau orang lain pelit thdp kita, kita yg semula pemurah tiba2 jadi sedemikian pelit. Bahkan ada ucapan "jika dia berbuat baik aku bisa berbuat lebih baik , tp jika dia jahat aku bisa lebih kejam"

Coba renungkan.
Mengapa tindakan kita hrs dipengaruhi oleh orang lain ?
Mengapa utk berbuat baik saja, kita hrs menunggu diperlakukan dgn baik oleh orang lain dulu ?

Hal yg penting bagi kita adalah utk menjaga suasana hati.
Jgn biarkan sikap buruk orang lain kpd kita menentukan cara kita bertindak!, berbuat baik adalah atas kesadaran utk melakukanya

“Pemenang kehidupan”
adalah orang yg tetap sejuk di tempat yg panas,
yg tetap manis ditempat yg sangat pahit,
tetap tenang di tengah badai yg paling hebat,
serta yg menjadi penerang ditengah kegelapan.

^_^

Monday, April 28, 2014

Mutiara yang Berharga

Baca ini dan resapi tiap kata2nya
Berbicaralah pada dirimu sendiri ^_^

Bagi Allah, aku ini mutiara yang teramat berharga,
aku adalah segalanya bagi Dia,
sehingga Kristus yang adalah segalanya bagiNya itu,
Dia serahkan bagiku.
Dan Kristus pun sampai melepas nyawaNya untuk aku.
Tidak ada yang menghargai dan mengasihi serta menginginkanku begitu hebatnya seperti Allah.
Aku begitu tersanjung.

Tuhan mengasihimu lebih dari apapun dan tidak ada seorangpun yg dapat mengasihimu melebihi Tuhan mengasihimu. ^_^

 

Blog Template by BloggerCandy.com